Mungkin telah banyak hal-hal bodoh yang saya lakukan, yang mungkin menurut orang aku ini hanya mempersulit diri, dan melakukan hal yang sia-sia dan tak berguna.
Namun, dari hal-hal bodoh yang saya lakukan, saya menemukan berbagai hal dan pemikiran baru.
Seperti sore ini contohnya, setelah pulang sekolah aku, Adrian, Irza, Safira, Widya, Zahra, dan kawan kawan yang lainnya belajar matematika dulu. Soalnya minggu ini kita lagi Ujian Akhir Semester.
Setelah selesai belajar aku pulang sendiri naik angkot, perut udah mulai kerasa sakit. Soalnya aku belum makan siang dan sekarang udah sekitar jam 3 lebih. Sekitar jam 4 kurang 20an aku nyampe Kopo terus beli jajanan yang aku ga tau namanya yang mungkin berbahan dasar ketan buat ngeganjel perut. Berharap bisa segera nyampe rumah terus langsung makan namun mang angkot berkata lain. Angkotnya ngetem lama bukan main! Udah hampir setengah jam angkot ini ngetem. Akhirnya udah ga bisa menahan emosi aku turun angkot sambil ngesih uang receh terus langsung pergi.
Dari sinilah aku memulai hal bodoh lagi, lari sampe rumah.
Bisa kalian lihat digambar berikut, dari tempat saya start lari sampe rumah saya.
Garis Hijau (6.78 KM)Pas aku di Angkot
Garis Merah (4 KM) pas aku lari
Jadi jarak dari rumah kesekolah kurang lebih 10 KM dan aku lari 4 KM !
Pas lagi lari aku mikir, apa-apaan coba aku ini? lari sampe rumah? apa aku gila? tapi niatku sudah bulat, aku akan lari sampai rumah !
Diperjalanan lari perut aku makin sakit, datambah hujan gerimis jadi khawatir besok bakal sakit terus ga bisa ikut UAS. Tapi aku tetap melanjutkan lari. Ya. tekadku sudah bulat, mungkin orang liat aku hanya seperti orang bodoh yang berlari dibawah hujan gerimis, sama seperti kejujuran yang dipertahankan saat hampir semua siswa tak dapat menahan untuk bekerja sama saat UAS. Ya, seperti orang bodoh yang mempertahankan gengsinya untuk tidak menyontek.
Keringat sudah menetes kejalan, melihat angkot caringin yang melesat kencang melewati aku, membuat ingin langsung naik angkot saja. Ya, sama seperti saat UAS. Melihat orang lain saling menanyakan jawaban, membuat ingin bertanya juga. Karena takut tertinggal, karena takut kalah dalam nilai. Begitu banyak alasannya.
Aku udah siap untuk mendapatkan nilai terburuk, aku siap walaupun aku harus remedial di semua pelajaran, tapi aku bangga karena aku bisa mempertanggung jawabkan semuanya.
Sekarang, apakah ada hal bodoh yang anda lakukan juga? Jangan takut untuk melakukan hal yang berbeda dari orang banyak, sekali pun itu bodoh. Namun mungkin itu dapat berarti besar bagi kehidupan.
1 komentar:
hahahahahaha.. kasian amat si kmu bal..
sabr ya...
brarti yang dlu status kmu ttng ini dong?
Posting Komentar