Sabtu, 16 April 2011

The New Room

Hello ! come back again with me Iqbal Syarief. Actually i don't have a new room, but i have a new layout in my room!
Okay, today i'll tell you about my precious room! Let see... oh yeah today was Saturday, 16 April 2011.
I wake up in the morning. I find myself sleeping in my mom bed.
"Hey! this isn't my room! oh yes, i haven't tidy my room for more than 1 month! i think i have to tidy my room today"
When i came to my room...
"ooh god, this really awfull. There are many dust everywhere. Even my bed and pillow are lying on the floor."
Lets Start!
I Play "Depapepe - Start.mp3" on my laptop to start tidying my room.

3 Hours later...

"Finished! Wow! Look at my room! It's very very clean! I can feel fresh air here"
Now, the picture will explain you about my new room.




Oke, lets take a look

The New Workdesk

Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

The Power of Small Habit: Kebiasaan Mencatat

Sebuah pepatah bijak mengatakan, ingatan yang kuat masih kalah dengan tulisan yang buram di atas kertas. Ini mengandung makna, bahwa dari catatan-catatan yang kita buat, ada banyak hal yang bisa kita simpan. Dan, sebagaimana sejarah yang tertulis di dinding-dinding gua, kita pun akhirnya bisa belajar kisah-kisah lama dari catatan sejarah tersebut.




Karena itu, kebiasaan mencatat, meski terkesan sepele, namun punya banyak manfaat. Saat ide datang, kita bisa langsung merekamnya dalam kata-kata yang tercatat. Saat berdiskusi dengan banyak pendapat, kita akan bisa memperoleh manfaat dengan mencatat banyak masukan yang didapat. Sehingga, setiap catatan yang kita buat, akan mampu menjadi bahan yang bisa kita olah sesuai bidang yang kita garap.

Tentu, jangan dilupakan satu hal, segera ubah catatan itu jadi catatan yang ”hidup”. Yakni, dengan menjadikan setiap hal positif yang ada dalam catatan menjadi tindakan nyata. Sehingga, setiap ide akan jadi aksi yang membawa kebaikan, dan setiap hasil diskusi akan jadi solusi nyata.

Salam sukses Luar Biasa!!

[Andrie Wongso]

Sumber : http://www.facebook.com/notes/andrie-wongso/the-power-of-small-habit-kebiasaan-mencatat/10150155475779160
Selengkapnya...

Sabtu, 02 April 2011

Filosofi Rem

Sudah lama saya tidak menggunakan sebutan saya untuk diri saya. Saya sangat merindukan sebutan saya ini di blog saya. Dan kalau boleh jujur, saya sendiri juga bingung ketika membaca tulisan saya yang kembali menjadi saya lagi.

Nikmatilah

---------------------------------------------

Rem, sangatlah penting saat berkendaraan. Periksalah rem kendaraan anda baik baik. Karena rem, anda dapat menyelamatkan dan menghilangkan nyawa. Rem sangatlah penting kawan. Juga dalam kehidupan.

Hidup kita penuh dengan keterburu-buruan. Di kejar waktu, deadline, dan tuntutan waktu lainnya. Keterburu-buran dapat menghilangkan akal sehat.
Dijelaskan dalam islam, bahwa keterburu-buran merupakan salah satu sifat setan. Ia membuat kita terburu-buru, sehingga kita "lupa".
Rem. Hidup kita pun butuh apa yang namanya 'Rem'. Hidup bagaikan arus lalu lintas. Kita bisa melaju mengikuti arus, mendahului di jalur kanan, atau bisa melaju pelan di jalur kiri. Kita bisa memilih.

Hidup ini begitu dinamis. Banyak hal yang bisa kita pilih. Lihatlah dan pertimbangkan. Terus Gas atau Rem sekarang juga! Rem

ibarat keyakinan diri dan keteguhan pendirian. Semakin teguh pendirian semakin pakem remnya. Tak cukup dengan rem yang pakem, kita juga butuh refleks yang cepat. Hanya ada sepersekian detik saja untuk memutuskan. Terlambat memutuskan, JGEERR.

Kecelakaan. Kegagalan.

Apakah kita tidak boleh gagal? apakah kecelakaan berarti kegagalan selamanya? Syukurlah Tidak.
Kita butuh gagal. Dengan gagal kita belajar. Dengan gagal kita tau dimana salahnya. Beruntunglah orang yang pernah gagal. Dan merugilah orang yang menyerah saat gagal.

No Pain, No Gain.


Semoga penulis dan umumnya kita semua menjadi lebih termotivasi. Penulis menyadari bahwa mungkin belum sepantasnya penulis memposting hal seperti ini, karena penulis ini pun masih jauh dari apa yang penulis katakan. Namun, inilah yang ada di pikiran penulis.

Sumber Inspirasi : Gara-gara nabrak motor pas hari jum'at
Selengkapnya...

Jumat, 01 April 2011

Rem Itu Penting Kawan ...

"Iqbaaaaaaaaal!!!!!!!!!!!!" Teriak zahra
DUAAAKKK!!!!
Deg deg deg degdegdegdeg!!! Jantung berdetak kencang

---------------------------------------------------

Ini dimulai, pada hari Jum'at tanggal 1 April 2011.
sepulang latihan olimpiade matematika


"Jan, abis ini mo kemana?" tanya gue ke ojan
"Ga tau euy" katanya
"zah, abis ini mo kemana?" pertanyaan yang sama diberikan kepada zahra
"gatau, aku males pulang" jawabnya

sehabis latihan olim kita emang ga ada kegiatan lagi, dan ini baru jam 3. Hari jum'at emang santai, jadi bawaannya ga mau langsung pulang. Si ojan akhirnya memutuskan untuk ke tempat futsal katanya. Tinggal gue, yang paling langsung pulang aja.
Kita bertiga jalan kedepan. Ada ririn, siti, dan kawan kawan, zahra langsung ngobrol bareng mereka. Gue sama ojan keparkiran ngambil motor.
"sekali kali pengen nganter zahra pulang ah" pikir gue
gue keluar parkiran nyamperin zahra, berharap zahra pulang sendiri biar ada alasan gue nganterin (hihihi)
"zah pulang sama siapa?"
"sendiri, anterin bal"
"yes!" dalam hati hehee
"hayu hayu, kalo kamu berani mah" kata aku
"soalnya tau sendiri kan kalo dibonceng sama aku kaya gimana" lanjutku
"berani!" katanya

Jadilah kita menuju MTC
"ngeeeeeeeeeeeeeeeeng!!!" gue maksain nyusul mobil
"waaaaaaaaaaaaa" zahra teriak
"serem ya zah?" gue malah nanya
"iyaaa"

Tapi ini bukan akhir dari kegilaan nyetir gue.
Kita sampe di carrefour. Nunggu lampu merah sekitar 200 detik.
Lampu Hijau.
Ngeeeeeengg gue rada ngebut, ngambil jalur lambat. Tiba tiba motor didepan malah ngerem mendadak. Bayangkan! udah mah gue masih belom refleks ngerem, rem motor gue ini gak pakem!
"Iqbaaaaaaaaal!!!!!!!!!!!!" Teriak zahra
DUAAAKKK!!!!
Deg deg deg degdegdegdeg!!! Jantung berdetak kencang
Gue nabrak motor didepan. Horor.

Puji syukur, si mas yang didepan kaga berenti terus minta ganti rugi. Dia malah pergi. Gue kepinggir dulu.
Kaki gue gemetaran.
Diem.
"...."
"Bal, kamu ga apa apa?" kata zahra
gue cuma acung jempol.
"Jalan lagi aja bal" katanya
Gue jalan lagi. Selanjutnya kita selamat sampe di MTC tanpa kurang suatu apa pun. Alhamdulillah...
Selengkapnya...